Oven dan Inkubator merupakan instrumen alat pemanas yang digunakan pada laboratorium. Fungsi oven dan inkubator laboratorium adalah memanaskan atau bisa juga mengeringkan peralatan laboratorium atau objek-objek lainnya.

Perbedaan Oven dan Inkubator

Oven dan inkubator di laboratorium memiliki bentuk dan fungsi yang hampir sama bahkan kita sering salah menduga oven sebagai inkubator atau sebaliknya. beberapa perbedaan oven dan inkubator adalah sebagai berikut
Inkubator Oven
fungsi tempat inkubasi, misalnya penetasan telur atau pembiakan mikroorganisme untuk pengeringan atau sterilisasi kering
rentang suhu 30-80 °C 30-220 °C
ketelitian lebih teliti, biasanya ketelitian 0.1 °C dan error maksimal 0.5 °C
karena kebutuhan suhu untuk inkubasi harus tepat.
inkubator akan alarm jika error suhu mancapai 2 °C
ketelitian 1°C sudah cukup

Cara Penggunaan Oven dan Inkubator

  • Hubungkan dengan sumber listrik.
  • Tekanlah tombol “ON” dan tunggu beberapa saat hingga display menyala
  • Anda bisa menyesuaikan timer sesuai dengan kebutuhan
  • Jangan langsung menggunakan oven/inkubator, namun tunggulah hingga suhu sesuai dengan yang anda butuhkan
  • Letakkan sampel atau alat yang ingin diproses dalam oven kemudian tunggulah hingga proses pengovenan selesai
  • Jika telah selesai digunakan matikan oven dengan cara menekan tombol “OFF”

Perawatan

  • Oven merupakan alar besar dan berat. Oleh karena itu semestinya ditempatkan pada daerah yang permanen, kering dan dekat dengan sumber arus listrik.
  • Bersihkan ruangan inkubator dan oven dari kotoran atau noda yang tercecer setelah selesai digunakan. Hal ini penting karena noda selain mengakibatkan gangguan estetika juga dapat mengakibatkan timbul karat dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
  • Bersihkan bagian dalam ruangan dan dinding kabinet dengan menggunakan kain lunak.